- Back to Home »
- Cinta & Waktu
Posted by : Unknown
Rabu, 28 Maret 2012
Alkisah di suatu pulau kecil,
tinggallah berbagai macam benda-benda abstrak: ada Cinta. Kesedihan. Kekayaan.
Kegembiraan dan sebagainya. Mereka hidup berdampingan dengan baik.
Namun suatu ketika, datang badai
menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan menenggelamkan
pulau itu. Semua penghuni pulau cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta
sangat kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak mempunyai perahu, la
berdiri di tepi pantai mencoba mencari pertolongan. Sementara itu air makin
naik membasahi kaki Cinta.
Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang
mengayuh perahu."Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku!" teriak Cinta.
"Aduh! Maaf, Cinta!" kata Kekayaan, "perahuku telah penuh dengan
harta bendaku. Aku tak dapat membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lagipula tak ada tempat lagi bagimu di perahuku ini."
Lalu Kakayaan cepat-cepat mengayuh
perahunya pergi. Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya Kegembiraan
lewat dengan perahunya. "Kegembiraan! Tolong aku!", teriak Cinta.
Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia tak
mendengar teriakan Cinta.
Air makin tinggi membasahi Cinta
sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik. Tak lama lewatlah Kecantikan.
"Kecantikan! Bawalah aku bersamamu!", teriak Cinta. "Wah, Cinta,
kamu basah dan kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori
perahuku yang indah ini." sahut Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya, la
mulai menangis terisak-isak. Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan,
bawalah aku bersamamu." Kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku sedang sedih
dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan sambil terus mengayuh
perahunya.
Cinta putus asa. La merasakan air
makin naik dan akan menenggelamkannya. Pada saat kritisitulah tiba-tiba
terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!" Cintamenoleh
ke arah suara itu dan melihat seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta
naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Di pulau terdekat, orang tua itu menurunkan
Cinta dan segera pergi lagi. Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama
sekali tidak mengetahui siapa orang tua yang menyelamatkannya itu. Cinta segera
menanyakannya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang
tua itu. "Oh, orang tua tadi? Dia adalah Waktu." Kata orang itu.
'Tapi, mengapa ia menyelamatkanku1? Aku tak mengenalnya. Bahkan teman-teman
yang mengenalku pun enggan menolongku" tanya Cinta heran.
"Sebab," kata orang itu. "hanya Waktu lah yang tahu berapa nilai
sesungguhnya dari Cinta itu..."
sumber : e-book motivasi dan pengembangan diri